Sebagai mahasiswa tentunya banyak rintangan
dan hal-hal yang tidak terduga berdiri di hadapannya. Mulai dari mata kuliah
yang rumit, dosen yang killer, tugas yang menggunung, sampai problematika
kehidupan anak kos. Apalagi bagi mahasiswa arsitektur yang dihantui oleh
deadline tugas yang terkadang sangat singkat untuk mengerjakannya.
Ya, gambar di atas benar sekali. Tidak
memerlukan banyak waktu untuk mendesain, tetapi mendapatkan inspirasinya itu yang
butuh waktu lama. Rasanya sulit untuk
mendapatkan inspirasi dan membuat sesuatu yang inovatif dan belum pernah ada.
Belum lagi asistensi yang ngejleb, dimana desain yang udah dipikirin,
dibegadangin dan menurut kita udah pas tapi ga pas juga di hati dosen. Ya,
revisi. Kadang hal itu yang membuat stress karena harus begadang lagi. Hehe
Kuliah di arsitektur juga
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Perlengkapan perang seperti penggaris,
barbagai macam jenis pensil, tinta, dan alat gambar lainnya cukup mahal.
Apalagi untuk membuat maket tugas mingguan. Buku referensi juga sangat mahal,
dan ditambah untuk studi ekskursi ke luar negeri yang harus menabung selama 2
tahun.
Namun semua itu merupakan
pengalaman yang harus dijadikan pelajaran. Karena kuliah hanyalah langkah awal
dalam mengarungi dunia Arsitektur. Mungkin harapan mahasiswa arsitek dalam perkuliahan
adalah mendapatkan ide dengan cepat, unik dan inovatif tanpa ada coretan tinta
diatas desain yang telah dibuat. Sekian.