Selasa, 09 Desember 2014

Estetika Bentuk

PicsArt_1453503529567[1]
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pernah denger Estetika Bentuk tidak?
Apabila anda mengambil jurusan arsitektur, anda akan menemui mata kuliah Estetika Bentuk. Tetapi saya tidak yakin apakah semua jurusan arsitektur yang ada di Indonesia terdapat mata kuliah ini. Saya sendiri sedang menjalani kuliah di jurusan Arsitektur Universitas Gunadarma. Saat mengetahui mata kuliah ini saya sangat senang karena mata kuliah ini berhubungan dengan seni.  Tapi, apakah makna dari Estetika Bentuk tersebut? Dan mengapa mahasiswa Arsitektur harus mempelajarinya? Berikut ini adalah penjelasannya :
Secara umum arsitektur sebagai salah satu hasil desain merupakan karya visual/rupa yang diwujudkan melalui proses pemecahan masalah terhadap suatu kondisi tertentu. Wujud akhr dari proses ini adalah bentuk arsitektur. Bentuk jika ditinjau dari sudut pandang estetika merupakan komposisi dari unsur-unsur rupa yang diolah menurut prinsip desain dengan didasari oleh tema tertentu  yang  membatasi komposisi dan ekspresi bentuk tersebut. Untuk itu kepekaan dalam pemilihan unsur rupa dan prinsip desain yang dikomposisi merupakan kemampuan yang patut dimiliki oleh arsitek. Kepekaan ini dapat dicapai melalui pemahaman terhadap pengetahuan dasar Estetika Bentuk yang kemudian diterapkan secara praktis dalam bentuk latihan mengkomposisi. Dengan demikian dapat diuraikan lebih lanjut bahwa tujuan umum mata kuliah Estetika Bentuk adalah :
  • Menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar unutk mengubah bentuk, ruang, dan susunan bahan dengan menggunakan kesan kejiwaan dari unsur-unsur rupa berdasarkan prinsip-prinsip estetika
  • Melatih kepekaan mentransformasikan ide, gagasan, dan pikiran ke dalam wujud visual dengan komunikatif
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dipelajari materi-matteri berikut ini:
  • Pengertian dasar tentang komposisi, unsur rupa, dan prinsip estetika
  • Metode pengungkapan gagasan secara visual dan grafis
  • Komunikasi bentuk dalam kaitan dengan fungsi dan makna
  • Penerapan unsur dan prinsip desain / estetika sebagai dasar-dasar merancang bangunan
Pada akhirnya dengan melalui pemahaman tersebut diharapkan mahasiswa mampu memiliki pemikiran yang mendasar tentang bentuk sebagai wujud arsitektur sehingga karya yang dihasilkan lebih bersifat konseptual dan terarah.
Jadi, secara singkat Estetika Bentuk ini mengasah kemampuan mahasiswa untuk mengeluarkan bentuk yang dapat menggambarkan efek psikologis.
Berdasarkan yang saya rasakan, Estetika Bentuk ini membuat saya menjadi kreatif dan terkonsep.  Pokoknya saya cinta banget deh sama Esben (Estetika Bentuk). Saking cintanya saya sampe begadang, ga tidur, ga mandi cuma buat ngerjain tugas-tugasnya. Hahaha. (Jangan dicontoh ya). Dan dalam mata kuliah ini, janganlah sekali-kali anda mencotek hasil karya orang lain, belajarlah menjadi kreatif dan berbeda dari yang lain. :D
Dan ini beberapa karya saya....
PicsArt_1453502955616
Sumber:
Diktat Kuliah Estetika Bentuk
Foto pribadi

Minggu, 09 November 2014

Agama dan Masyarakat

I.    Fungsi Agama

Dalam hal fungsi, masyarakat dan agama itu berperan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang timbul di masyarakat yang tidak dapat   dipecahakan   secara   empiris   karena   adanya   keterbatasan kemampuan dan ketidakpastian. Oleh karena itu, diharapkan agama menjalankan   fungsinya   sehingga   masyarakat   merasa   sejahtera, aman, stabil, dan sebagainya. Agama dalam masyarakat bisa difungsikan sebagai berikut :
a.         Fungsi edukatif
Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran dengan perantara petugas-petugasnya (fungsionaris) seperti syaman, dukun, nabi, kiai, pendeta imam, guru agama dan lainnya, baik dalam upacara (perayaan) keagamaan, khotbah, renungan (meditasi) pendalaman rohani, dsb.

b.        Fungsi penyelamatan
Bahwa setiap manusia menginginkan keselamatan baik dalam hidup sekarang ini maupun sesudah mati. Jaminan keselamatan ini hanya bisa mereka temukan dalam agama. Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya. Sehingga dalam yang hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia inginkan. Agama sanggup mendamaikan kembali manusia yang salah dengan Tuhan dengan jalan pengampunan dan Penyucian batin.

c.         Fungsi pengawasan sosial (social control)
Fungsi agama sebagai kontrol sosial yaitu :
·           Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adat yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.
·           Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral ( yang dianggap baik )dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari system hokum Negara modern.

d.        Fungsi memupuk Persaudaraan
Kesatuan persaudaraan berdasarkan kesatuan sosiologis ialah kesatuan manusia-manusia yang didirikan atas unsur kesamaan.
·           Kesatuan persaudaraan berdasarkan ideologi yang sama, seperti liberalism, komunisme, dan sosialisme.
·           Kesatuan persaudaraan berdasarkan sistem politik yang sama. Bangsa-bangsa bergabung dalam sistem kenegaraan besar, seperti NATO, ASEAN dll.
·           Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman, merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan dalam satu intimitas yang terdalam dengan sesuatu yang tertinggi yang dipercayai bersama

e.        Fungsi transformatif
Fungsi transformatif disini diartikan dengan mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat.
Sedangkan  menurut   Thomas   F.  O’Dea  menuliskan   enam  fungsi agama dan masyarakat yaitu:
1.      Sebagai pendukung, pelipur lara, dan perekonsiliasi.
2.      Sarana hubungan  transendental  melalui  pemujaan dan upacara ibadat.
3.      Penguat norma-norma dan nilai-nilai yang sudah ada.
4.      Pengoreksi fungsi yang sudah ada.
5.      Pemberi identitas diri.
6.      Pendewasaan agama.
Sedangkan menurut  Hendropuspito  lebih ringkas  lagi,  akan tetapi   intinya   hampir   sama.   Menurutnya   fungsi   agama   dan masyarakat   itu   adalah   edukatif,   penyelamat,   pengawasan   sosial, memupuk persaudaraan, dan transformatif.

Agama memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan masyarakat, karena agama memberikan sebuah system nilai yang memiliki derivasi pada norma-norma masyarakat untuk memberikan pengabsahan dan pembenaran dalam mengatur pola perilaku manusia, baik di level individu dan masyarakat. Agama menjadi sebuah pedoman hidup singkatnya. Dalam memandang nilai, dapat kita lihat dari dua sudut pandang. Pertama, nilai  agama dilihat dari sudut intelektual yang menjadikan nilai agama sebagai norma  atau prinsip. Kedua, nilai agama dirasakan di sudut pandang emosional yang menyebabkan adanya sebuah dorongan rasa dalam diri yang disebut mistisme.

II.   Pelembagaan Agama

Pelembagaan agama adalah suatu tempat atau lembaga dimana tempat tersebut untuk membimbing manusia yang mempunyai atau menganut suatu agama dan melembagai suatu agama.
Salah satu pelembagaan agama di Indonesia adalah MUI. MUI adalah singkatan dari Majelis Ulama Indonesia, yang berfungsi menghimpun para ulama indonesia untuk menyatukan gerak langkah islam di Indonesia, MUI melembagai atau membimbing suatu agama khususnya agama islam.
Dengan kata lain pelembagaan agama adalah wadah untuk menampung aspirasi-aspirasi di setiap masing-masing agama. ketika ada selisih paham yang tidak sependapat dengan agama yang bersangkutan, maka masalah tersebut di bawa ke pelembagaan agama, untuk di tindak lanjuti.dengan memusyawarahkan masalah tersebut dan di ambil keputusan bersama dan di sepakati bersama pula.

III.  Agama, Konflik, dan Masyarakat

Upacara-upacara yang bernuansa agama suku bukannya semakin berkurang tetapi kelihatannya semakin marak di mana-mana terutama di sejumlah desa-desa. Misalnya saja, demi pariwisata yang mendatangkan banyak uang bagi para pelaku pariwisata, maka upacara-upacara adat yang notabene adalah upacara agama suku mulai dihidupkan di daerah-daerah.
Upacara-upacara agama suku yang selama ini ditekan dan dimarjinalisasikan tumbuh sangat subur. Anehnya sebab bukan hanya orang yang masih tinggal di kampung yang menyambut angin segar itu dengan antusias tetapi ternyata orang yang lama tinggal di kotapun menyambutnya dengan semangat membara. Misalnya pemilihan hari-hari tertentu yang diklaim sebagai hari baik untuk melaksanakan suatu upacara. Hal ini semakin menarik sebab mereka itu pada umumnya merupakan pemeluk yang “ fanatik” dari salah satu agama monoteis bahkan pejabat atau pimpinan agama. Jadi pada jaman sekarang pun masih banyak sekali hal yang menghubungkan agama dengan kepercayaan-kepercayaan seperti itu sehingga bisa menimbulkan konflik bagi masyarakat itu sendiri.

Review:
Agama dengan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat, karena agama merupakan pedoman hidup manusia dalam bertingkah laku dan bermasyarakat. Tanpa agama, hidup menjadi tidak teratur dan timbul banyak penyimpangan. Oleh sebab itu, setiap individu harus memimiliki pemahaman yang kuat tentang agamanya agar tidak terjadi konfilk dalam masyarakat.



Sumber Referensi:



Sabtu, 11 Oktober 2014

Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Pengertian

Untuk menjawab dan memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam kehidupan maka lahirlah berbagai macam ilmu pengetahuan. Berdasarkan sumber ilmu filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

1.      Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah dengan cara menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menetukan suatu kualitas. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah adalah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.

2.     Ilmu-Ilmu Sosial (Social Science)
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Namun hasil penelitiannya tidak  100 % benar karena keteraturan dalam hubungan antar manusia itu dapat berubah dari waktu ke waktu. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial adalah ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.

3.      Ilmu-Ilmu Budaya (Humanities)
Yaitu pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial adalah kesenian, bahasa, kesusastraan, agama, dsb.

Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah sosial menggunakan pengertian, fakta, teori, dan konsep yang berasal dari berbagai bidang ilmu keahlian dalam lapangan ilmu sosial seperti sosiologi, psikologi, geografi, antropologi, sejarah, ekonomi.

Ilmu sosial dasar bukan merupakan gabungan dari ilmu sosial dan bukan juga disiplin ilmu tersendiri, melainkan suatu bahan studi yang dirancang untuk pengajaran di perguruan tinggi yang memberi pengetahuan dasar tentang konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala sosial agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran  mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial.

Secara singkat Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah sosial yang ada dalam masyarakat dengan menggunakan konsep, teori, dan fakta dari berbagai bidang yang ada di ruang lingkup ilmu sosial.


Tujuan

1. Tujuan umum diselenggarakannya mata kuliah Ilmu Sosial Dasar ialah pembentukan dan pengembangan kepribadian serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan, dan pemikiran mengenai berbagai gejala yang ada dan timbul dalam lingkungannya, khususnya gejala yang berkenaan dengan masyarakat dengan orang lain agar daya tanggap, persepsi, dan penalaran mengenai lingkungan sosial dapat dipertajam.

2.    Tujuan Khusus
·     Memahami dan menyadari fakta dan masalah sosial yang ada di masyarakat
·     Peka terhadap masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya
·    Menyadari bahwa setiap masalah sosial bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya secara kritis-interdisipliner
·   Memahami jalan pikiran para ahli agar dapar berkomunikasi dengan mereka untuk mengatasi masalah sosial


Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Ilmu sosial dasar mencakup masalah-masalah sosial yang timbul dalam sebuah masarakat. Unruk menelaah masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tersebut. Sehingga ilmu sosial dasar dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu :
1.       Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu
2  .     Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas pada ilmu sosial
3   .    Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang satu dengan yang lainnya yang saling berkaitan

Ilmu sosial dasar terdiri dari 8 kelompok pembahasan. Dari kedelapan pokok pembahasan tersebut maka ruang lingkup perlkuliahan Ilmnu Sosial Dasar diharapkan mempelajari dan memahami adanya:

1.       Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan pengembangan masyarakat dan kebudayaan
2.       Masalah individu, keluarga, dan masyarakat
3.       Masalah pemuda dan sosialisasi
4.       Masalah hubungan antarwarga negara dan negara
5.       Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat
6.       Masalah masyarakat perkotaan dan masalah pedesaan
7.       Masalah pertentanngan-pertentangan sosial dan integrasi
8.       Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

Sumber referensi :
·         MKDU Ilmu Sosial Dasar oleh Herwantioyoko dan Netjle F. Katuk. Penerbit Gunadarma

Minggu, 31 Agustus 2014

Mau Jadi Apa?

Brace yourself! Ini bakal panjang. Sebagian besar isinya adalah curhatan. Kalo males, langsung klik icon X aja ya :D

Waktu kecil pasti kita pernah ditanya “nanti cita-citanya mau jadi apa?”, masih inget ga jawaban kalian apa? Jujur aja sih, gua lupa apa jawaban gua waktu itu. Gua belom ngerti apa-apa, yang ada dipikiran gua ya cuma main.

Dulu orang tua gua ngasih gua crayon sama buku mewarnai. Gua seneng banget, karena banyak warna dan banyak gambar yang bisa gua liat. Gua belajar mewarnai dari contoh yang ada di buku itu. Alhasil, gua jadi suka mewarnai deh. Nah, suatu hari gua sama ortu pergi ke Mall Ramayana, disitu ada pengumuman lomba mewarnai, ortu pun nanya ke gua, “Kamu mau ikutan?”. Gua cuma ngangguk doang. Yaudah, hari yang ditunggu pun tiba. Gua udah siap dengan crayon, meja gambar, dan tas kesayangan gua yang warna pink gambar power puff girls (-_-) haha. Tapi sampe di sana gua kaget, saingannya bocah yang lebih tua dari gua semua. Alamak! Bocah TK lawan anak SD (gapapa sih). Gua deg-degan! Dan…… Lomba pun dimulai, gua mulai mewarnai dengan apa adanya gua. Sesekali gua ngeliat gambar peserta lain, gua malah minder karena banyak yang bagus. Lalu tiba saatnya pengumuman, dan akhirnya…………………………….. gua pun ga menang. Haha. Haha. (ketawanya pake tempo) Terus, hasil mewarnai peserta yang menang dikasih liat tuh. Emang bagus sih, pake gradasi warna gitu. Nah, dari situ gua belajar gimana mewarnai jadi lebih indah.

Dan gua pun ikut lagi lomba mewarnai antarTK sekecamatan. Gua terapin tuh gradasi warna hasil gua latihan di rumah. Gua fokus sama kerjaan gua dan ga lirik sana-sini. Lalu keesokan harinya pun tiba pengumuman hasil lomba. Eng ing eeeeeeng…… gua dapet juara 1 (>o<) Alhamdulillah yah.

Lalu, waktu SD gua jadi suka menggambar. Mulai dari pemandangan (2 gunung dan 1 matahari nyelip ditengahnya :v), rumah, hewan, Spongebob, Patrick, Tuan Krebs…… (?) Yah kalo nyontoh mah lumayanlah, lumayan jelek. Haha XD

Nah, waktu kelas 5 SD ada pelajaran seni musik nih. Alat musik yang di ajarin itu ada pianika sama recorder. Wah gua seneng banget tuh, pokoknya kalo pelajaran seni budaya gua seneng dah, haha. Setiap hari gua pasti main tuh alat musik. Tapi karena gua cape niup itu terus, akhirnya gua minta dibeliin keyboard :v kan enak gitu tinggal mencet aja, haha. Lalu gua pun dibeliin keyboard, cuma keyboard ecek-ecek gitu sih, tapi lumayanlah daripada napas gua abis, wkwk.

Suatu hari pakde gua dateng dari jawa. Ternyata pakde bisa main keyboard. Gua pun minta di ajarin sama pakde. Tapi pakde ga bisa lama-lama ada disini, jadinya sedikit deh yang bisa diajarin. Ah, gua makin penasaran, pengen bisa main keyboard kayak musisi gitu. Nah, dengan lancang gua minta les keyboard :v Karena dulu masih buta internet, ga kaya sekarang tutorial apapun ada asal punya banyak uang aja buat beli quota atau cari wifi gratis di luar (kalo gapunya wifi dirumah). Tapi gua lebih enak belajar sama guru yang beneran real sih, soalnya bisa diliat, diraba, dan diterawang :v haha. Gua salut sama orang yang belajar otodidak, keren! Gua belom bisa kayak mereka wkwk.

Nah balik lagi ke musik. Suatu hari tempat kurus gua ngadain konser. Guru gua nyuruh gua ikut ngeband sama anak murid lain. Gua pun dikenalin sama temen-temen yang bakal jadi temen band. Ah jadi inget, waktu itu gua masih cupu banget >o< eh tapi sampe sekarang juga masih cupu sih haha. Daaaaaaaaan.......... konser pun tiba. Ya seperti biasa, pasti deg-degan. Tapi kali ini ga terlalu sih, soalnya gua ga sendirian di panggung, ada di belakang pula, jadi ketutupan gitu :v haha.

Setelah konser selesai, entah kenapa kegiatan band ini masih berlanjut. Oiya, namanya Prajurit Band. Udah terbentuk dari dulu sih katanya dari temen-temen SMP. Terus mereka ikut les, biar tambah jago, sepertinya.

Bertahun-tahun gua jadi anggota, banyak banget yang gua alamin. Ikut lomba itu, lomba ini, ngisi acara di sana, acara disini. Dapet temen baru, guru baru, pengalaman baru. Ah pokoknya seru deh. Gua sempet berpikiran jadi musisi ternama suatu hari nanti, haha. Tapi impian itu pun pupus ditengah jalan :”X

Sekarang, masa-masa SMA. Sebuah masa yang kata orang-orang masa paling indah. Menurut gua.... ga banget haha. Di SMA gua cowo sama cewe kelasnya di pisah jadi ga punya temen cowo yang akrab deh, wkwk. Masa SMA ini masa-masa galau menentukan pilihan. Di kelas satu, pakde gua nyaranin gua jadi seorang apoteker, jadi nanti pas penjurusan gua harus ke IPA. Ya gua manut aja, gua juga masih bingung apa yang sebenernya gua mau. Dan akhirnya gua masuk IPA. Fine fine ajasih, kecuali pelajaran fisika. Tau ga sih..... gurunya jaraaaaaaaaang banget masuk. Dia cuma masuk 3 atau 4 kali doang kalo ga salah. Gila ga? Gua ga ngerti apa-apa tentang fisika di kelas 2.

Nah, pas kelas 3 nih, gua harus nentuin pilihan gua mau jadi apa kedepannya. Waktu itu gua paaaliiiiing suka pelajaran bahasa jepang. Gua suka bahasanya, budayanya, musiknya, deelel. Well, gua memutuskan untuk kuliah di jurusan sastra jepang. Tapi.......... ortu ga ngjinin. Awalnya gua ngelak, ngerengek gitu sama ortu, tapi akhirnya gua kalah juga, hahaha. Gua mikir keras buat cari penggantinya. Pas gua liat-liat daftar jurusan kuliah di buku yang dikasih dari tempat lesan, mata gua tertuju pada tulisan “Arsitektur”. Disitu tertulis “Arsitektur adalah ilmu merancang bangunan yang mengoptimalkan seni yang kreatif imaginatif berdasarkan teknologi..........” Wah ada seninya. Tau sendirikan apa yang gua suka dari TK wkwk. Gua pun tergerak buat cari tahu tentang arsitektur di mbah gugel. Ada satu blog yang bikin gua makin pengen banget masuk arsitektur. Disitu ada 100an pernyataan apabila lu kuliah di arsitektur. Mau gua copas tapi, males ah wkwk. Dan katanya di arsitektur juga kita bisa belajar psikologi, sosiologi, geografi, filsafat, fotografi dan masih banyak lagi. Well, gua semakin tertarik. Dan gua pun minta pendapat sama temen, gimana kalo gua kuliah di arsitektur. Temen sebangku gua bilang, “Keren, tyas kan kecil, nanti lebih tinggian kertasnya daripada kamu.” Hahah. Daaaaaan... setelah berpikir ini itu akhirnya gua menentukan pilihan di arsitektur. Dan gua pun menemukan alasan yang bikin gua merinding sendiri. Apa itu? Rahasia. wkwk

Jadi, gua mau jadi apa? Entahlah... gua cuma mau jadi diri sendiri dan melakukan apa yang gua suka dan hal yang dianggap perlu selama semua itu ga menyimpang. Udah gitu aja.


Ciye yang masih survive baca cerita gua yang ngebosenin wkwk. Makasih udah mau nyempetin waktunya. Udah abis nih. Dadaaaaaaaah.