Jumat, 05 Juni 2015

Harapan mahasiswa arsitektur

Sebagai mahasiswa tentunya banyak rintangan dan hal-hal yang tidak terduga berdiri di hadapannya. Mulai dari mata kuliah yang rumit, dosen yang killer, tugas yang menggunung, sampai problematika kehidupan anak kos. Apalagi bagi mahasiswa arsitektur yang dihantui oleh deadline tugas yang terkadang sangat singkat untuk mengerjakannya.



Ya, gambar di atas benar sekali. Tidak memerlukan banyak waktu untuk mendesain, tetapi mendapatkan inspirasinya itu yang butuh waktu lama. Rasanya  sulit untuk mendapatkan inspirasi dan membuat sesuatu yang inovatif dan belum pernah ada. Belum lagi asistensi yang ngejleb, dimana desain yang udah dipikirin, dibegadangin dan menurut kita udah pas tapi ga pas juga di hati dosen. Ya, revisi. Kadang hal itu yang membuat stress karena harus begadang lagi. Hehe

Kuliah di arsitektur juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Perlengkapan perang seperti penggaris, barbagai macam jenis pensil, tinta, dan alat gambar lainnya cukup mahal. Apalagi untuk membuat maket tugas mingguan. Buku referensi juga sangat mahal, dan ditambah untuk studi ekskursi ke luar negeri yang harus menabung selama 2 tahun.

Namun semua itu merupakan pengalaman yang harus dijadikan pelajaran. Karena kuliah hanyalah langkah awal dalam mengarungi dunia Arsitektur. Mungkin  harapan mahasiswa arsitek dalam perkuliahan adalah mendapatkan ide dengan cepat, unik dan inovatif tanpa ada coretan tinta diatas desain yang telah dibuat. Sekian.

Tanggung Jawab yang Besar bagi Seorang Arsitek

Assalamualaikum sahabat. Disini saya akan mengangkat tema tentang manusia dan tanggung jawab. Selama saya kuliah di arsitektur saya mendapat banyak pengetahuan tentang dunia arsitektur. Saya telah menyadari peran arsitek yang sangat besar sebagai perancang peradaban dan kehidupan yang harus bersahabat dengan alam.

Saat ini bumi tempat dimana kita tinggal sudah semakin tua. Bumi menjadi bertambah panas sehingga mengakibatkan mencairnya bongkahan es di kutub dan mengakibatkan naiknya permukaan laut. Negeri kita Indonesia yang merupakan negara kepulauan menjadi sangat rentan tenggelam. Inilah yang disebut global warming. Semua itu adalah ulah kita sendiri sebagai manusia yang kurang bersahabat dengan alam.

Dan tahukah kalian jika bangunan adalah penyebab terbesar pemanasan global? Berdasarkan riset sebuah lembaga di Amerika serikat menyatakan bahwa 68% total emisi gas karbon dioksida (CO2) dihasilkan oleh gedung bertingkat. Hal itu merupakan kekhilafan seorang arsitek yang tidak memerhatikan kondisi alam dalam merancang bangunannya.

Mengetahui hal itu membuat saya tersentak kaget karena begitu besarnya peran seorang arsitek dalam mengelola lingkungan. Hal ini membuat saya menjadi semangat unutk membuat desain lebih bersahabat dengan alam dan hemat energi.

Kamis, 04 Juni 2015

Broken Home Merubah Segalanya


Broken Home adalah kurangnya perhatian dari keluarga atau kurangnya kasih sayang dari orang tua kepada ankanya. Hubungan keluarga yang tidak harmonis ini merubah beberapa bahkan semua aspek kehidupan bagi yang dideritanya. Hal yang paling berpengaruh dari segi psikologisnya. Anak yang broken cenderung memiliki sifat pemurung, pemarah, kasar, dan lain-lain. Bahkan efek dari broken home ini bisa menyebabkan seseorang menjadi gila jika tidak ada yang memberi perhatian dan nasihat.

Dampak dari broken home juga menyebabkan anak melampiaskan kekesalannya pada hal-hal negatif seperti memakai narkoba, minum minuman keras, kebut-kebutan di jalan, dan lainnya. Bahkan ada anak yang karena terlalu membenci ayahnya menjadi benci terhadap semua cowok dan membutanya mencintai sesama jenisnya.

Oleh karena itu agar hal tersebut tidak terjadi kita harus berusaha untuk menjaga keharmonisan keluarga. Dan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan sertta beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Dengan itu, semoga hal-hal tersebut dapat dihindarkan. 

Adil terhadap Diri Sendiri


Assalamualaikum. Kali ini saya menulis tema tentang Manusia dan Keadilan.
Apakah arti dari kata adil?Adil menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak pada yang benar, berpegang pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut ilmu akhlak adalah meletakan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau menerima sesuatu sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai dan kesalahan dan pelanggaranya.

Kemudian, apa yang dimaksud adil terhadap dirisendiri?

Berlaku adil pada diri sendiri yaitu menempatkan diri pada tempat yang baik dan benar. Diri kita harus terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan, tidak menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa nafsu yang akibatnya dapat mencelakakan diri sendiri. Allah berfirman yang artinya; “Dan barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri,”(QS. Ath-Thalaq: 1). Padahal kezaliman adalah suatu perbuatan yang bertentangan dengan keadilan.

Contoh berlaku adil terhadap diri sendiri adalah memenuhi hak badan untuk istirahat. Seperti yang saya lakukan di kuliah arsitektur yang dipenuhi oleh segudang tugas yang membuat kebanyakan mahasiswa rela untuk begadang. Dalam hal ini kita harus berlaku adil terhadap badan sendiri, artinya mengimbangi mengerjakan tugas dengan istirahat dan dengan begitu tubuh tidak menjadi sakit.


Sumber referensi:

Hidup Bersama Al-Qur'an


Assalamualaikum wr.wrb. Kali ini saya akan membahas tentang manusia dan pandangan hidup mengenai pentingnya Al-quran menjadi pedoman hidup. Kini kita hidup di kehidupan yang modern. Hal-hal yang dulunya sulit dicapai, kini telah gampang diraih. Bagaimana bisa demikian? Ya kehidupan sekarang sudah banyak berubah. Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat sebagai konsekuernsi moderinasasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai dampak pada kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan sosial tersebut telah mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat.

Tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, yang pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya. Stres dapat merupakan faktor pencetus, penyebab atau akibat dari suatu penyakit. Perubahan-perubahan sosial tersebut yang seringkali bercorak sekuler telah mengakibatkan dehumanisasi, yaitu menurunnya nilai kemanusiaan, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan seseorang jatuh sakit.


Kini negara dan bangsa kita sedang membangun menuju kepada cita-cita suatu masyarakat yang adil dan makmur. Modernisasi dan industrialisasi adalah suatu proses yang tidak dapat dielakkan, dimana teknologi dan ilmu pengetahuan  merupakan tulang punggungnya. Manusia kini banyak yang terjerumus pada kesesatan. Untuk kehidupan yang modern ini banyaknya godaan yang menghantui secara gampang. Lalu pernahkah kita sadari bahwa yang paling dibutuhkan adalah ketenangan jiwa dan pedoman hidup untuk mencapai segala sesuatunya dengan teratur? Dengan mendekatkan diri pada Allah dan menjadikan Al-quran sebagai pedoman hidup dapat menghindari kita dari kemungkinan-kemungkinan buruk tersebut.

Al-qur’an sebagai pedoman hidup

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang harus diimani oleh setiap muslim. Secara bahasa Al-Quran berarti bacaan. Namun Al-Qur’an diturunkan bukan hanya sekedar untuk dibaca, tapi harus di sertai dengan upaya untuk memahami artinya dan menjadikannya petunjuk dalam kehidupan. Orang yang hidup berdasarkan petunjuk dari Allah SWT maka hidupnya akan selamat di dunia maupun di akhirat. Allah SWT berfirman :

 إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (QS Al-Isra’ [17]: 9)

Al-Quran membuat kita dapat membedakan kebaikan dan keburukan, mengetahui hak dan yang batil, halal dan haram dan problema hidup yang lainnya. Hidup akan terasa tentram dengan kita mengimani Al-Qur’an.

"Dalam hidup memang banyak aturan yang diterapkan. Namun, sebaik-baiknya aturan itu adalah Al Quran. Maka dari itu, hendaknya masyarakat jadikan Al Quran sebagai aturan dan pegangan hidup sehari-hari,"

            Jadi manusia membutuhkan pedoman (Al-Quran) untuk menjalani hidup agar selamat dunia dan akhirat. Apabila manusia tidak mempunyai pedoman hidup, manusia itu akan berbuat sesukanya, bertingkah laku seperti hewan, hidup seperti di hutan, dan yang kuat makan yg lemah. Oleh karena manusia sangat membutuhkan pedoman hidup agar hidup selaras dalam menyimbangkan kehidupan antar manusia.

Karena itu kita harus bersyukur karena allah telah menurunkan al-quran, agar menjadi petunjuk untuk kita selaku hambanya selamat didunia maupun diakhirat. Sekian pembahasan saya kali ini mengenai manusia dan pandangan hidup.

Wassalamualaikum wr.wb.