Minggu, 29 Maret 2015

Pudarnya Rasa Cinta terhadap Budaya Bangsa

Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Indonesia yang terdiri dari beribu pulau mempunyai berbagai macam suku dan budaya. Terdapat lebih dari 700 suku yang ada di Indonesia. Dengan keanekaragaman tersebut membuat bangsa Indonesia kaya akan budaya, mulai dari bahasa, rumah adat, upacara adat, pakaian adat, tarian, musik, lagu, dan keseniannya lainnya. Namun, kebudayaan tersebut perlahan mulai terlupakan bahkan ditinggalkan oleh masyarakat. Mengapa hal tersebut bisa terjadi?


Dahulu masyarakat mendirikan rumahnya seperti rumah adat yang telah diwarisi secara turun temurun. Wanita memakai baju kebaya atau baju adat daerahnya masing-masing dalam kesehariannya, begitu pula dengan laki-laki. Lalu, upacara pernikahan yang dilaksanakan sesuai tradisi dan adat istiadat yang dimeriahkan dengan kesenian seperti wayang, reog ponorogo yang diiringi dengan musik tradisional di daerah Jawa. Tetapi semua itu sudah sangat jarang terlihat pada zaman sekarang ini. Rumah adat mulai tergantikan dengan rumah modern yang mengeksploaitasi kekayaan alam yang ada. Pakaian yang mengikuti fashion barat atau timur. Dan acara pernikahan yang sudah jarang mengikuti tradisi. Hal tersebut perlahan membuat identitas bangsa menghilang. Dan karenanya pula banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara lain mulai dari Batik, Reog, Rendang, hingga lagu rasa sayange.


Kebudayaan adalah khazanah sejarah suatu bangsa atau masyarakat yang tercermin dalam pengakuan dan kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu. - Effat al-Syarqawi

Pudarnya rasa cinta terhadap budaya tidak terlepas dari era globalisasi. Pada era ini terjadi pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan internet merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan aktivitas ekonomi dan budaya. Munculnya internet membuat akses informasi yang tak terbatas ruang dan waktu. Kita dapat mengetahui apa saja yang ada di dunia melalui internet. Ditambah dengan munculnya sosial media seperti Facebook, Twitter, BBM, Line, Instagram, Path, dan lain-lain membuat masyarakat masa kini terutama anak muda menjadi ketagihan untuk update setiap hari. Seperti pada video yang satu ini :



Begitulah anak muda penerus bangsa zaman sekarang. Menyukai hal-hal yang modern dan hampir melupakan budaya yang ada. Saat ini sudah sangat jarang permainan tradisional seperti demprak, petak umpet, kelereng dan sebagainya yang di mainkan oleh anak indonesia. Seperti pada video tadi, mereka hanya sibuk dengan gadget dan diri mereka sendiri serta enggan bersosialisasi dengan teman atau orang lain di dunia nyata. Apalagi maraknya budaya asing yang masuk seperti musik, film, drama, animasi, kartun, dan sebagainya membuat budaya bangsa sendiri semakin terlupakan.

Lalu bagaimana cara mempertahankannya?
  • Yaitu mulai lebih memperhatikan dan mencintai budaya sendiri dengan cara sebagai berikut :
  • Mempelajari sejarah dan asal muasal budaya warisan leluhur
  • Mendengarkan musik tradisonal dan lagu-lagu daerah
  • Melihat pertunjukan seni tari tradisional
  • Memberi apresiasi terhadap para seniman indonesia
  • Mengunjungi museum sejarah atau kebudayaan
  • Mencicipi dan membuat makanan khas daerah
  • Berbahasa dengan bahasa daerah minimal seminggu sekali
  • Mengadakan festival budaya Indonesia yang berisi ragam budaya indonesia


Dengan hal tersebut semoga budaya Indonesia akan tetap ada dan tidak terputus sampai kepada anak cucu kita.







Sumber referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar