Minggu, 19 Maret 2017

Profil Shenzhen



Shenzhen (diucapkan [ʂənʈʂən]; Cina: 深圳) adalah kota utama di Provinsi Guangdong, Tiongkok bagian Selatan. Letaknya tak jauh dari perbatasan Hong Kong. Kota dengan luas wilayah 2.020 km² ini memiliki populasi penduduk yang mencapai 15 juta jiwa. Shenzhen terdiri dari Kabupaten Nanshan, Futian, Luohu dan Yantian terletak di Zona Ekonomi Khusus, dan distrik Bao’an dan Longgang di luar. Shenzhen adalah daerah pertama di Tiongkok dan salah satu yang paling sukses dalam Zona Special Economic (SEZ).

Shenzhen disebut sebagai kota baru, kota yang hanya dalam kurun waktu 30 tahun kemajuannya mampu menyamai bahkan melampaui kota-kota besar dunia dengan gedung-gedung pencakar langit, lengkap dengan berbagai berbagai fasilitas modern.

Bahkan Presiden China Hu Jintao memuji Zona Ekonomi Khusus Shenzhen sebagai sebuah keajaiban dalam sejarah industrialisasi, urbanisasi, dan modernisasi dunia. Shenzhen jugalah yang menyumbangkan kemajuan signifikan terhadap reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Shenzhen kemudian menjadi cetak biru kebangkitan kembali perekonomian China.

Shenzhen adalah salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia selama 1990-an dan 2000-an. Shenzhen juga menjadi pusat keuangan utama di China Selatan. Kota ini adalah rumah bagi Bursa Efek Shenzhen serta markas untuk banyak perusahaan teknologi tinggi. Maka, dijuluki juga sebagai China Silicon Valley karena begitu tingginya konsentrasi pada perusahaan teknologi di wilayah itu. Shenzhen berada diperingkat 22 dalam edisi 2015 dari Indeks Pusat Keuangan Global yang diterbitkan oleh Z/Yen Group dan Qatar Financial Centre Authority. Kota ini juga menjadi salah satu pelabuhan kontainer tersibuk di dunia. Pada tahun 2007, Shenzhen adalah salah satu dari sepuluh kota di China yang menjadi paling layak dihuni, menurut Chinese Cities Brand Value Report.

Menurut sejarahnya, Shenzhen hanyalah desa nelayan yang biasa bahkan termasuk desa miskin pada tahun 1970. Kota tersebut mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi tempat lahirnya transformasi dramatis Tiongkok. Dimulai dengan Kota Shenzhen yang mulai dikembangkan pada akhir tahun 1979, kota tersebut berubah menjadi kota industri. Shenzhen kini adalah sebuah kekuatan baru, kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di dunia.

Kota Terbaik Asia




Shenzhen, desa nelayan kecil dan terkebelakang itu kini menjadi sorotan di China, bahkan dunia. Pertumbuhan ekonominya begitu cepat. Pada 2013, PDB Shenzhen melonjak 10,5% YoY, peringkat keempat di Cina dan kedua setelah Guangzhou di Provinsi Guangdong.

Shenzhen telah membentuk telekomunikasi, komputer manufaktur dan elektronik sebagai industri utama. Kota ini adalah rumah bagi raksasa telekomunikasi, seperti ZTE, Huawei, iPhone, dan lainnya. Kemajuan di berbagai bidang industri tersebut pun berdampak pada sektor keuangan di Shenzhen yang juga menyaksikan pertumbuhan yang cepat.

Wilayahnya yang berdekatan dengan Hong Kong pun membawa dampak positif yang kuat. Hong Kong yang adalah tujuan ekspor utama China seakan menjadi magnet bagi Shenzhen untuk menarik sejumlah besar investasi asing.

Bahkan Kota Shenzhen pada 2014 lalu juga mendapat predikat sebagai kota terbaik se Asia, menurut riset lembaga ekonomi independen Milken Institute. Dalam kurun waktu lima tahun, kota ini dinilai yang terbaik dalam hal pertumbuhan lapangan kerja, pendapatan rumah tangga dan indsutri.


Pariwisata


Ekonomi yang mapan dibalut dengan kemajuan teknologi mumpuni menarik pula minat wisatawan asing maupun lokal ke wilayah Shenzhen ini. Salah satu tempat wisata terkenal adalah Window of The World yang merupakan sebuah taman replika fantastis yang terletak di Overseas Town Chinese. Di sini, berbagai replika hidup dari keajaiban dunia, warisan sejarah dan pemandangan yang terkenal bisa disaksikan dengan nyata.

Anda dapat mengunjungi banyak situs terkenal dari berbagai negara, misalnya Pagoda Mahamuni dari Mandalay dan Angkor Wat Kamboja, Menara Eiffel, Athena Kuno, Menara Miring Pisa dan Menara London. Selain itu, Window of the World juga menyuguhkan berbagai pertunjukan kesenian dunia yang memukau.

Selain itu, Splendid China Folk Culture Village juga menjadi referensi wisata yang sangat memuaskan. Taman desa budaya rakyat ini berada di pusat kota Shenzhen yang juga tak jauh dari Window of the World. Di sini Anda dapat menyaksikan berbagai miniatur bangunan penting dan situs sejarah di seluruh China, seperti Potala Palace dari Tibet, Tembok Besar, Kota Terlarang. Tak hanya kedua tempat wisata tersebut, Minsk World, Minsk World Theme Park, Kuil Tian Hou, dan Shenzhen Hongkai Craft Market yang merupakan pusat oleh-oleh terkenal di kota Shenzhen.

Infrastuktur



Infrastruktur dalam bidang energi dan transportasi di Shenzhen sudah sangat maju. Shenzhen yang telah mencanangkan sebagai ‘Green City’, benar-benar dengan komitmen penuh seluruh ‘stekaholders’ ikut menjalankannya. Energi yang dikembangkan secara besar-besaran adalah energi ramah lingkungan, sehingga sumber energi yang berasal dari matahari (LTS, Listrik Tenaga Surya), angin, mikro hidro dan lainnya banyak dikembangkan.

Ada satu ruas jalan dengan panjang 4 km-an yaitu Jalan Shen Nan di pusat Kota Shenzhen yang dipenuhi oleh gedung gedung bertingkat, di mana hampir seluruh kebutuhan energinya disuplay oleh tenaga matahari. Taksi dan bus-bus umum juga banyak yang menggunakan energi listrik. Taksi yang menggunakan daya listrik ini dengan ciri warna biru dan bertuliskan ‘e-taxi’. Listrik untuk memutar mesin kendaran tersebut apabila di charger selama satu jam, itu dapat digunakan untuk berjalan sejauh 300 km.

Kendaran umum di kota Shenzhen hanya berumur 3 tahun, sedangkan kendaraan pribadi dapat berusia maksimal 8 tahun. Motor atau kendaraan roda dua, oleh pemerintah dengan tegas telah melarangnya untuk berlalu-lalang di jalan raya sejak 1996. Pelarangan itu dengan alasan kuat karena berkaitan dengan polusi yang dihasilkannya, mengakibatkan banyak kecelakaan, dan banyak digunakan untuk tindak kejahatan. 

Saat ini motor listrik yang masih boleh dijalankan, itupun di ruas jalan raya secara terbatas. Walaupun jalan raya di Kota Shenzhen lebar-lebar atau setidaknya ada 4 lajur, dan tidak ada yang mengalami kemacetan sama sekali, namun masyarakatnya lebih dari 80% menggunakan fasilitas transportasi umum, utamanya subway/metro, bus umum, dan taxi, untuk menunjang aktivitas hariannya. Transportasi umum terutama subway, banyak digunakan masyarakat, karena faktor; kenyamanan, keamanan, tepat waktu, efisien, dan murah. Untuk diketahui harga BBM di Shenzhen pada Maret 2012 adalah 10,5 RMB atau setara Rp 16 250,-. Pemerintah Kota Shenzhen dengan upaya diversifikasi energi dari energi fosil ke sumber energi alternatif lainnya, setidaknya dapat menghemat 30 juta RMB/tahun. RMB=Yuan, 1 RMB= Rp 1500).

Soal persampahan-pun dan sanitasi lainnya, benar-benar diatur secara sempurna. Sulit menemui selembar sampah saja di pinggir jalan. Pemerintah menindak tegas dengan denda besar bagi siapa saja yang membuang sampah sembarangan. 

Jalan-jalan di Kota Shenzhen sangat nyaman selain tidak ada sampah seperti yang saya ceritakan tadi, juga pedestrian-nya lebar-lebar sekali, sangat memanjakan para pejalan kaki. Ada satu hal lagi yang menjadikan kunjungan ke Shenzhen begitu nyaman, adalah tidak ditemuinya pedagang kaki lima, pengamen, peminta-minta, dan penyandang masalah sosial lainnya. Jangankan pengamen dan lainnya, melihat orang yang nongkrong-nongkrong yang tidak jelas keperluannya, itu tidak ada sama sekali. Orang-orang tidak beredar di jalanan tetapi mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Masyarakat masing-masing mendapat jaminan asuransi kesehatan, pendidikan, dan perumahan. Bahkan kaum difabel dapat tunjangan 1500 RMB/bulan atau setara Rp 2.250.000,- per bulan. Usia pensiun untuk laki-laki 65 tahun dan untuk perempuan 60 tahun. 

Kota Shenzhen adalah contoh perencanaan kota yang ideal. Dari penduduknya pada tahun 1979 hanya 30 rb jiwa dan sekarang tahun 2012 sudah mencapai 12 juta jiwa. Dengan income per capita 13.581 $US, pertumbuhan ekonominya yang sangat fantastis yaitu 25,8% pada tahun 2011, sementara China secara keseluruhan adalah 9,8%. Kota Shenzhen adalah salah satu dari 4 kota lainnya seperti Beijing, Guangzho, dan Shanghai. China sendiri kini adalah kampium ekonomi dunia dengan menjadi no 2 di dunia setelah Amerika Serikat dan mengalahkan Jepang serta negara-negara Eropa. 

Yang menarik dari tata kota Shenzhen adalah pengelompokan bangunannya, di sini ada Zona Perdagangan Bebas Shenzhen ( Shenzhen Free Trade Zone) dan Kawasan Industri Teknologi Tinggi ( Shenzhen High-Tech Industrial Park). Perguruan Tinggi pun terkumpul dalam satu kawasan besar. Sebanyak 8 (delapan) perguruan tinggi terkumpul di kawasan ini, sehingga mereka bisa saling berbagi dalam penyediaan fasilitas mahasiswa seperti kolam renang, aula, gedung olah raga, asrama mahasiswa, taman dll. Sekali lagi lingkungan asri menghiasi kawasan ini, taman tertata rapi dilengkapi dengan danau yang banyak sekali ikanya. Kawasan ini mudah dijangkau karena adanya bus kampus dan stasiun kereta bawah tanah (dalam penyelesaian). 


Sumber: 

http://www.propertyandthecity.com/index.php/city-fact/450-shenzhen-kota-baru-yang-ajaib 
http://nasional.kompas.com/read/2013/12/19/2131338/Belajar.dari.Kota.Shenzhen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar